Selasa, 02 Mei 2017

Untuk mu Guru ku

Falakh Muh Share:

Author: bapak_poetjoeng


Tut Wuri Handayani
Simbol tanggung jawab kaum pengajar. Sejak bertahun lamanya di bulan mei setiap tahunya, manusia indonesia memperingati Harinya kaum pengajar.
Guru, satu diantara kaum pengajar yang merupakan kebutuhan pokok bagi kemajuan peradaban sebuah bangsa. Tugas mulia yang Menitik beratkan kepada moralitas, ilmu, serta tingkah laku anak didiknya.

Ada istilah dimana "guru kencing berdiri, murid kencing berlari", istilah menohok bagaikan tamparan keras, bukti tugas sang pengajar tidak bisa diremehkan. 
Adalah beban batin nurani sang pengajar pabila amanah bangsa tidak mampu di penuhinya.

Sebagian dari kita sering mengasumsikan bahwasanya, hidup kaum pengajar itu enak. Setiap pagi menjelang, baju selalu rapi, wangi, rambut klimis. Lalu pergi mengabdi. Kalau dibanding dengan kaum "militari", kontras dengan pengabdianya. Jiwa raga harus selalu siap siaga menjadi tumbal keutuhan bangsa. Adapula kaum berbaju putih suci, kaum penjaga kesehatan masyarakat. Mereka bilang, 24 jam harus siap sedia melayani pasien yang datang mengunjungi, kecuali pas cuti. 
Lalu berbantah bantahan, mengacungkan jari sembarai berasumsi. 
Akulah yang paling rekasa, akulah yang paling menderita.

Kalaupun ditelisik lebih mendalam, dengan nurani sebagai acuan berasumsi. Sang pengajar, dia lah fondasi utama bangsa ini. Tanpa mereka, siapa bangsa ini? Tanpanya, tidak akan ada militari, tidak akan ada mereka yang berdasi, tidak akan ada sang penjaga kesehatan masyarakat. Bahkan, tanpa mereka petani pun bukan siapa siapa lagi.
Berkat keuletan dan dedikasi mereka, tercetaklah embrio embrio calon bupati, calon jenderal bintang 4, calon wakil rakyat, calon camat dan calon calon bidang profesi lainya. 
Dilihat dari jerih payahnya mencetak generasi. Terselip ironi di dalamnya.
Penghidupan yang jauh dari kata layak sering menghinggapi kaum kaum ini. Terlebih bagi mereka yang baru saja tersadar untuk mengabdi. Gaji bulanan hanya menjadi angan angan belaka. Kalau profesi lain, mungkin setiap tanggal muda selalu bahagia melihat transferan. Baginya, amplop putih tiap tiga bulan sudah cukup menghibur hatinya. Sebagai hasil jerih payahnya 6 hari berkorban suara mentransfer pengetahuan untuk anak didiknya. Kalau bidang profesi lain, akhir pekan adalah liburan mengistirahatkan kepala dan tubuhnya. Bagi mereka kaum pendidik, akhir pekan sama saja dengan senin, atau selasa, rabu, kamis, jumat, sabtu sama saja. Tetap harus berfikir keras, bagaimana anak didiknya bisa mengerti dengan materi yang dibawakannya.

Berbicara anak didik, sang pendidik, meskipun bukan ayah atau ibu kandungnya. Mereka harus mencintai anak didiknya laiaknya anak kandungnya. Sedang tak jarang anak didik bersikap anarki memancing emosi ayah atau ibu nya. Sedang mencubit, atau memarahi untuk kebaikan dirinya sering disalah artikan orang tua si terdidik. Sayang hukum negeri ini tak bersahabat bagi niat suci sang pendidik.
Melihat ironinya hidup sang pengajar, mereka tetap diam, bukan berdemo meminta hak untuk diangkat sebagai pegawai negeri sipil. Mereka tetap sabar, karena baginya, mengabdi adalah hobi, demi tercapainya cita cita founding father bangsa ini. Mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bangsaku, 
Kaulah naluriku, bagiku engkaulah cita cita luhurku. 
Kemajuanmu, bukti cintaku padamu.
Mengabdi adalah keinginanku
Agar, bangsaku jaya, negeriku mulya
Bersemilah tunas bangsaku, 
Jadikan tekadku sebagai tonggak meraih cita citamu.
Makmurkan negerimu kelak, jayakan bangsamu kelak,

Kalau saja ada DEWAN PERWAKILAN GURU di senayan sana, mungkin kondisi tak seperti ini.
Selamat Hari Pendidikan Nasional guruku. Pengabdianmu, demi bangsaku.

Published by Falakh Muh

Nulla sagittis convallis arcu. Sed sed nunc. Curabitur consequat. Quisque metus enim venenatis fermentum mollis. Duis vulputate elit in elit. Si vous n'avez pas eu la chance de prendre dans tous.
Follow us Google+.

0 komentar:

Get Updates in your Email
Complete the form below, and we'll send you our best of articles.

Deliver via FeedBurner
TOP