Minggu, 23 April 2017

Menyoal Euforia Kartini day

Falakh Muh Share:

Author: bhapak_Poetjoeng

Satu hari setiap tahunnya, masyarakat indonesia disibukan dengan tradisi turun temurun. Bukan perihal kebudayaan lokal, bukan pula kebudayaan religius. Melainkan tradisi berdandan ala kanjeng putri. Ya, masyarakat indonesia saban 21 april selalu dan sudah pasti akan melaksanakan tradisi kartinian. Dimana tradisi ini lebih menjurus pada kegiatan semacam karnaval, lomba, dan sejenisnya yang masih berbau kekartinian. Para wanita berjibaku dengan dandanan lengkap dengan kebaya khas kartini, ada pula si pria berdandan bak pangeran dari jawa.

Menurut sebagian orang yang masih tulus setia menjalani ritual suci tahunan ini, kegiatan kartinian adalah bentuk penghormatan kita terhadap sang emansipator. Berkat jasanya, kaum hawa negeri ini akhirnya di sejajarkan dengan kaum adam.

Kegiatan tahunan ini, tak ubahnya bagai lomba adu make up alias tata rias wajah berikut design busana. Pasalnya yang paling sering dilombakan malah sejenis fasion show. Bahkan bukan itu saja, ada pula sesi tanya jawab semacam lomba pencarian wong ayu sak indonesia, puteri indonesia.

Tragisnya, kegiatan ini selalu saja diadakan mulai dari bocah bocah TK hingga mahasiswa tingkat atas. Bahkan semakin kesini semakin tinggi pula animonya. Semakin meriah, namun tidak tau manfaat dan tujuan perayaan. Bisa bisa yang di tau i hanya perayaannya saja, tanpa tau seluk beluk kenapa ini di rayakan.

Menyoal perayaan yang makin meriah, saya sanksi akan hal ini. Bagaimana mungkin bisa memperingati hari lahir sang emansipator melalui agenda lucu berdandan ala ala an?
Apakah itu bentuk kebahagiaan atas merdekanya kaum hawa atas penjajahan kaum adam?

Kalau memaknai peringatan ini hanya sebatas "merayakan" apalah arti perjuangan kartini di masa dulu? Beliau memikirkan nasib kaum hawa negerinya, agar eksitensi dan peran kaum hawa di akui. Bukan memperjuangkan agar bisa fasion show.

Kalau saja hari ini ibu kita Kartini masih sugeng, mungkin beliau akan menangis tersedu menapaki kenyataan bahwa hari lahirnya diperingati ala ala an.

Sah sah saja memperingati dengan beragam perayaan. Namun alangkah indahnya perayaan yang penuh euforia di rubah dengan kegiatan bernuansa pendidikan, agar nantinya pemikiran berlian sang emansipator mampu menaungi setiap kaum hawa negeri ini. Bukan dengan dandan, masak iya perjuangan sang kartini dibalas dengan lomba dandan??

Wanita,
Selalu saja spesial di mata Nya
Bukan perkara perkasa ototnya
Bukan pula karena cemerlang ide berlianya
Namun,
Air mata, kasih sayangnya yang membuat nya berbeda
Kehangatan, kelembutan, menjadi ciri di sepak terjang hidupnya
Wanita, keberadaanmu mengubah dunia
Kesunyian durjana hampa
Hilang sirna berkat kau ada
Ingatlah wanita,
Engkaulah tiang negara,
Ketika kau lemah, mudahlah negara mu terberangus
Ketika kau kuat, tak mudahlah negaramu koyak
Happy kartini day :)

Published by Falakh Muh

Nulla sagittis convallis arcu. Sed sed nunc. Curabitur consequat. Quisque metus enim venenatis fermentum mollis. Duis vulputate elit in elit. Si vous n'avez pas eu la chance de prendre dans tous.
Follow us Google+.

0 komentar:

Get Updates in your Email
Complete the form below, and we'll send you our best of articles.

Deliver via FeedBurner
TOP